Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim bumi mengalami radiasi pancaran paling tinggi cahaya kosmik, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Heboh Cahaya Radiasi Kosmik yang Bahayakan Tubuh, Ini Kata Lapan" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 18 Mei 2017.
Artikel situs Liputan6.com menyebutkan, beredar broadcast message yang membahas adanya cahaya radiasi malam ini. Melalui pesan berantai itu, disebutkan bahwa radiasi kosmik dapat membahayakan tubuh.
Para penerima pesan diimbau untuk mematikan ponsel, tablet, laptop, dan perangkat elektronik lain dari jam 00.30-03.30 dini hari. Pasalnya, saat itu bumi menerima radiasi paling tinggi.
Bahkan pesan itu menyebut bahwa ancaman radiasi kosmik tersebut telah disiarkan di televisi Singapura, Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA, dan juga media asing asal Inggris BBC.
Pesan berantai itu ditangkis kebenarannya oleh Thomas Djamaluddin saat menjabat sebagai Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
"Itu hoaks lama yang didaur ulang. Kalau ada yang aneh-aneh patut diduga hoaks. Buang saja," ujar Thomas kepada Liputan6.com melalui pesan singkat pada Kamis (19/5/2017)
Dari penelusuran singkat Liputan6.com ke sejumlah situs berita, pesan berantai yang sama sebelumnya pernah membuat heboh pada 2011 dan 2016. Pesan serupa juga pernah tersebar pada 2012. Saat itu disebutkan bahwa sinar kosmik Mars akan memasuki Bumi dan meledakkan semua telepon seluler.
Lalu, apakah sebenarnya radiasi kosmik itu dan berbahaya kah bagi manusia?
Menurut Thomas, radiasi kosmik merupakan radiasi berbagai panjang gelombang dari luar bumi. Meski radiasi itu sebenarnya ada setiap saat, terlalu kecil untuk berdampak bagi bumi.
Dilansir dari Pyhslink.com, radiasi kosmik biasanya merujuk pada radiasi dengan gelombang mikro kosmik, yang mengandung energi foton sangat rendah. Foton adalah partikel elementer yang membawa radiasi elektromagnetik, seperti cahaya, gelombang radio, dan Sinar-X.
Foton dengan energi dan panjang gelombang yang berbeda, tercipta dari benda-benda angkasa luar, seperti matahari, bintang, ledakan sinar gamma. Benda-benda tersebut juga menghasilkan partikel berenergi tinggi, seperti elektron, proton, dan anti-proton.
Meski partikel berenergi lebih tinggi itu berpotensi berbahaya, sebagian besar partikel tidak pernah sampai ke bumi. Mereka dibelokkan oleh lapisan medan magnet bumi.
Dalam ilmu astrologi, ada empat elemen yang mewakili 12 zodiak. Elemen tersebut adalah elemen air, udara, tanah, dan api. Keempat elemen tersebut memiliki sisi uniknya masing-masing dengan karakternya yang berbeda-beda.
Beberapa di antaranya ada yang suka bersosialisasi ada pula yang lebih menyukai sendiri dengan suasana yang tenang. Itulah sebabnya terkadang mereka tidak bersatu jika sedang bersama.
Nah, kali ini kita akan membahas tentang elemen udara. Seperti yang dilansir dari Cosmopolitan, elemen udara sangat suka bersosialisasi dan suka bertukar pikiran. Elemen udara tersebut meliputi zodiak Gemini, Libra, dan Aquarius.
Uniknya, ketiga zodiak elemen udara tersebut sangat kompak saat sedang bersama. Kamu pasti penasaran kan apa yang terjadi saat mereka bersama? Yuk, kita simak bersama-sama ulasan berikut ini.
Obrolan yang Penuh Canda Tawa
Ilustrasi keseruan bersama teman/Foto: pexels.com/elly-fairytale
Pernahkah kamu mengamati orang-orang yang berkumpul di suatu tempat? Jika diperhatikan, kamu akan menemui kumpulan orang-orang yang hanya diam dengan keseriusannya masing-masing, ada pula yang terlihat berisik dengan obrolan yang penuh canda tawa.
Jika kamu melihat kumpulan orang-orang yang berisik tersebut, kemungkinannya besar mereka adalah para elemen udara yang sedang berkumpul. Mereka akan terlihat sangat seru dan berisik karena obrolan mereka terkadang mengandung hal konyol yang bisa membuatnya tertawa terbahak-bahak. Mereka sangat menikmati waktu kebersamaan dan bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengobrol di 1 tempat saja.
Ilustrasi persahabatan yang kompak/Foto: pexels.com/yankrukov
Elemen udara memiliki ikatan yang kuat satu sama lain. Karena perasaan dan karakter mereka sama, mereka tidak akan tinggal diam jika salah satu di antaranya berada dalam suatu masalah.
Mereka memiliki rasa yang sama, sehingga mereka paham betul bagaimana perasaan yang dimiliki oleh zodiak elemen udara yang lain. Bahkan dia bisa melihat perasaan seseorang hanya melalui ekspresi wajah yang ditunjukkan dari sorot matanya.
Negara yang Terlibat
Salah satu poin kesepakatan dan perhatian yang konsisten di antara para ahli strategi adalah bahwa konflik apa pun kemungkinan akan melibatkan kerja sama antara poros di luar negara Barat dan sekutu, yang meliputi Rusia, China, Korea Utara, dan Iran.
Beijing, Pyongyang, dan Teheran telah menunjukkan kerja sama mereka dalam mendukung Rusia dengan invasinya ke Ukraina. Korea Utara bahkan telah mengerahkan pasukan ke garis depan setelah memasok amunisi ke Moskow karena persediaannya menyusut setelah dua tahun pertempuran sengit.
Iran juga telah memasok Rusia dengan pesawat nirawak. China pun telah membeli energi Rusia untuk menjaga ekonominya agar tidak runtuh akibat sanksi Barat.
Rusia dan China juga merupakan anggota dari dua kelompok perdagangan, blok ekonomi BRICS dan Organisasi Kerjasama Shanghai, yang telah meningkatkan hubungan ekonomi antara kedua negara meski ada sanksi Barat
"Ukraina tidak berperang melawan satu negara. Ukraina berperang melawan empat negara: Mereka berperang melawan (pesawat nirawak) Iran setiap malam. Mereka berperang melawan artileri Korea Utara, ada pasukan Korea Utara, dan itu tampaknya menjadi kesepakatan terbesar," ungkap Montgomery.
"Baik Iran maupun Korea Utara memberikan sejumlah rudal balistik atau suku cadang rudal balistik, dan China sepenuhnya mendukung ekonomi Rusia, sehingga ekonomi Rusia masih berjalan lancar, menguras sumber daya alam, minyak dan gas alam, serta menghabiskan 40% dana pemerintah untuk Kementerian Pertahanan," tambahnya.
Tempat Teraman saat PD 3 Terjadi
Karena sifat konflik global yang meluas, hanya sedikit tempat yang akan sepenuhnya aman, terutama jika konflik yang berlarut-larut mendorong negara-negara besar untuk mulai memperebutkan sumber daya, seperti minyak Venezuela atau logam mulia yang ditemukan di beberapa bagian Afrika.
Baik Montgomery dan Anderson sepakat bahwa meski tidak benar-benar aman, tempat yang lebih aman akan tetap berada di lokasi di seluruh belahan Bumi Selatan. Namun, Anderson melangkah lebih jauh dan menyarankan bahwa menjauh dari instalasi militer dan target infrastruktur utama, seperti kota-kota besar, akan menjadi strategi terbaik.
"Jika terjadi PD 3, seseorang akan lebih aman di pedesaan Oklahoma daripada di dan sekitar Kota New York," ujarnya, sambil mencatat bahwa beberapa lokasi di Mountain West yang mungkin tampak terlindungi juga menjadi lokasi instalasi militer penting yang strategis seperti bunker nuklir.
"Tentu saja ada banyak pegunungan dan daerah pedesaan yang akan lebih aman daripada berdekatan dengan pangkalan militer besar atau infrastruktur utama di AS, yang umumnya melibatkan kota-kota," ujarnya.
Bagian yang paling rapuh dari kemungkinan terjadinya PD 3 adalah potensi konflik yang meningkat menjadi ledakan nuklir. Pasalnya, kepercayaan umum adalah bahwa PD 3 akan memerlukan konflik nuklir dan melibatkan tiga raksasa senjata berbahaya itu yakni AS, Rusia, dan China.
Namun kedua ahli menyarankan bahwa senjata nuklir tidak akan langsung digunakan. Bahkan jika digunakan, kemungkinan besar akan melibatkan senjata taktis yang akan membatasi dampaknya.
Para ahli menunjuk pada ancaman Rusia yang berulang untuk menggunakan senjata nuklir tetapi enggan mengambil langkah-langkah untuk benar-benar mengerahkan senjata itu. Mereka berpendapat bahwa Moskow memahami itu sebagai garis merah peperangan.
"Dalam konteks PD 3, senjata nuklir mungkin akan berada pada tahap akhir, [digunakan] oleh negara-negara yang merasa putus asa, yang merasa keberadaan mereka terancam dan mereka tidak punya pilihan lain," tutur Anderson.
Montgomery menambahkan bahwa setiap potensi penggunaan senjata nuklir AS kemungkinan akan terjadi sebagai 'respons' daripada serangan pertama.
"Saya hanya tidak berpikir kami akan menjadi yang pertama. Lalu muncul pertanyaan, kapan China atau Rusia akan menggunakannya lagi? Vladimir Putin telah menunjukkan pengambilan risiko paling besar dari semua pemimpin yang telah kita sebutkan," pungkasnya.
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rusia Teken Dekrit Penggunaan Senjata Nuklir, Bisa Serang AS
Jelas, jika anak dihina secara negatif karena dibandingkan dengan orang lain, entah itu saudara atau teman sebayanya. Maka dirinya akan menjadi tidak merasa bahagia jika ada di dekat orangtuanya. Mereka akan menarik diri karena mereka tidak ingin membuat orangtuanya kecewa dan terluka lebih lanjut.
Kamu akan menjadi sumber luka baginya dan dia akan berusaha menjaga jarak dari kamu. Hal ini juga membuat anak merasa tidak aman dan kehilangan kepercayaan pada orangtua, yang mana akan menyebabkan masalah perkembangan ataupun perilaku ketika anak beranjak dewasa.
Prediksi Kripto 2025 dari VanEck
Bitcoin (BTC) diprediksi memimpin pasar dengan nilai tertinggi sepanjang masa pada awal 2025.
VanEck memproyeksikan nilai Bitcoin mencapai US$180.000, sementara Ethereum melampaui US$6.000. Prediksi ini mencerminkan optimisme terhadap adopsi yang lebih luas dan inovasi dalam sektor kripto.
Solana (SOL) dan Sui (SUI) juga diperkirakan akan mengalami lonjakan signifikan, dengan SOL yang akan melampaui US$500 dan SUI yang akan mencapai lebih dari US$10.
Namun, siklus pasar ini juga diprediksi akan diikuti oleh koreksi tajam hingga 30 persen pada BTC, sementara altcoin bisa mengalami penurunan hingga 60 persen sebelum pulih kembali pada musim gugur.
“Kami memantau tingkat pendanaan tinggi yang bertahan lama sebagai indikator utama bahwa pasar mendekati puncaknya,” ungkap tim VanEck dalam sebuah laporan.
Di tingkat regulasi, AS diperkirakan akan memperkuat posisinya terhadap kripto dengan pengadopsian aset digital sebagai cadangan strategis.
Hal ini didukung oleh kepemimpinan baru yang pro-kripto di bawah pemerintahan Donald Trump, termasuk penunjukan tokoh-tokoh penting seperti Wakil Presiden JD Vance, Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, Menteri Keuangan Mary Bessent, Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Paul Atkins, Ketua Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) Jelena McWilliams, Menteri HHS RFK Jr, dan banyak lagi.
“Penunjukan ini menandakan tidak hanya berakhirnya kebijakan anti-kripto, seperti de-banking sistematis perusahaan kripto dan pendirinya, tetapi juga dimulainya kerangka kebijakan yang memposisikan Bitcoin sebagai aset strategis,” ungkap laporan tersebut.
Dalam hal penambangan Bitcoin, jumlah negara yang memanfaatkan sumber daya pemerintah untuk aktivitas ini diperkirakan akan mencapai angka dua digit (saat ini ada tujuh negara).
Hal ini sejalan dengan meningkatnya adopsi BRICS, didukung oleh langkah Rusia yang berencana menggunakan kripto untuk menyelesaikan perdagangan internasional. Perkembangan ini menegaskan peran Bitcoin yang semakin signifikan dalam strategi ekonomi global.
Tokenisasi sekuritas diproyeksikan berkembang pesat, membawa aset tradisional ke blockchain sumber terbuka atau open source pada 2025. Nilai tokenisasi sekuritas ini diprediksi melampaui US$50 miliar, dengan banyak perusahaan besar mulai menjajaki teknologi ini.
Saat ini, ada sekitar US$12 miliar sekuritas yang ditokenisasi di blockchain, dengan mayoritas (US$9,5 miliar) adalah sekuritas kredit swasta tokenisasi yang terdaftar di blockchain semi-teregulasi milik Figure yang disebut Provenance.
“Kami percaya bahwa tahun depan akan menjadi momen terobosan untuk aset-aset tokenisasi di blockchain open source,” tambah timmVanEck.
Stablecoin diproyeksikan akan menjadi elemen utama dalam pembayaran lintas negara, dengan volume harian mencapai US$300 miliar. Pertumbuhan ini akan didukung oleh adopsi global, remittance, serta integrasi dengan jaringan pembayaran utama.
“Dengan lonjakan adopsi, stablecoin akan merevolusi cara dunia melakukan transaksi,” ungkap tim VanEck.
Agen AI berbasis blockchain siap berkembang pesat, mendominasi sektor DeFi, sosial media dan aplikasi konsumen. Agen-agen ini akan memperluas fungsinya dari investasi hingga moderasi komunitas digital, menciptakan peluang baru di dunia kripto.
Agen AI umumnya dilatih dan dipasok data untuk fokus pada satu bidang tertentu. Saat ini, protokol seperti Virtual menyediakan alat bagi siapa saja untuk menciptakan agen AI yang dapat menjalankan tugas on-chain.
Virtual mempermudah akses bagi non-ahli ke kontributor agen AI yang terdesentralisasi, termasuk fine-tuner, penyedia data dan pengembang model, sehingga individu tanpa latar belakang teknis dapat membangun agen AI mereka sendiri.
Akibatnya, terjadi peningkatan besar dalam jumlah agen yang dapat disewakan oleh pembuatnya untuk menghasilkan pendapatan.
“Agen AI akan menjadi salah satu inovasi terbesar yang mendorong sektor blockchain,” ungkap tim VanEck.
Layer-2 Bitcoin diproyeksikan tumbuh enam kali lipat, mempercepat adopsi untuk solusi skalabilitas dan transaksi cepat. Total nilai terkunci (TVL) layer-2 ini diperkirakan mencapai 100.000 BTC pada akhir 2025, menunjukkan potensi besar dalam memperluas ekosistem Bitcoin.
Solusi layer-2 (L2) Bitcoin mencatat pertumbuhan luar biasa sepanjang tahun 2024, dengan total nilai terkunci (TVL) melampaui 30.000 BTC—meningkat 600 persen dalam setahun, setara dengan sekitar US$3 miliar.
Saat ini, terdapat lebih dari 75 proyek Bitcoin L2 yang sedang dikembangkan, meskipun hanya segelintir yang diperkirakan akan meraih adopsi signifikan dalam jangka panjang.
Ethereum menghasilkan US$1 miliar dari biaya transaksi melalui peningkatan penggunaan layer-2 dan optimasi rollup. Adopsi ini tidak hanya mendorong efisiensi, tetapi juga memperkuat posisi Ethereum sebagai blockchain terkemuka.
“Pada akhir tahun 2025, kami memproyeksikan bahwa biaya Blob Space akan melampaui US$1 miliar, naik dari level yang dapat diabaikan saat ini. Pertumbuhan ini akan memperkuat peran Ethereum sebagai lapisan penyelesaian utama untuk aplikasi terdesentralisasi sekaligus memperkuat kemampuannya untuk menangkap nilai dari ekosistem L2 yang berkembang pesat,” jelas VanEck.
DeFi diproyeksikan mencetak rekor baru dengan total nilai terkunci (TVL) mencapai US$200 miliar dan volume perdagangan menyentuh US$4 triliun. Aplikasi berbasis AI, tokenisasi aset dan dApps berbasis konsumen menjadi pendorong utama pertumbuhan ini.
Proyek seperti Pudgy Penguins dan Miladys berhasil menghidupkan kembali pasar NFT dengan pendekatan inovatif, membawa volume perdagangan kembali ke angka US$30 miliar.
“Meskipun volume perdagangan NFT mungkin tidak akan mencapai titik tertingginya pada siklus sebelumnya, kami rasa omzet tahunan sebesar US$30 miliar dapat dicapai, sekitar 55 persen dari puncaknya pada tahun 2021, karena pasar beralih ke arah keberlanjutan dan relevansi budaya daripada sensasi spekulatif,” jelas tim VanEck.
Inovasi dalam dApps, termasuk jaringan DePIN dan AI, akan membantu token dApp mempersempit kesenjangan performanya dengan koin layer-1. Peluncuran aplikasi terdesentralisasi yang inovatif diproyeksikan menjadi motor utama perubahan ini.
“Token dApp memiliki potensi besar untuk menyamai performa layer-1 dalam waktu dekat,” tambah tim VanEck.
Dengan momentum yang terus tumbuh, para pelaku pasar percaya bahwa inovasi dan adopsi yang lebih luas akan mendorong sektor kripto menuju puncak baru pada 2025. [st]
Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dunia ketiga (PD 3) menjadi ancaman dan masih kencang menjadi isu sejumlah analis dunia. Hal ini terjadi pasca perang Rusia-Ukraina, yang akhirnya menyeret kekuatan Barat pimpinan Amerika Serikat (AS) dan Eropa dalam aliansi NATO.
Negara-negara Eropa telah mulai diam-diam telah mempersiapkan fondasi untuk kemungkinan perang dengan Rusia. NATO pun telah menyiapkan sejumlah skenario perang, mulai dari tembak-menembak habis-habisan hingga merusak stabilitas negara lawan.
"Rusia sedang mempersiapkan perang dengan Barat," kata Bruno Kahl, Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Jerman, pada akhir November, dikutip Newsweek, dikutip Sabtu (14/12/2024).
Namun, Rusia bukanlah satu-satunya kemungkinan pemicu konflik global. Laksamana Muda pensiunan Mark Montgomery dan mantan pejabat Menteri Pertahanan AS James Anderson mengatakan bahwa setiap perang besar hampir pasti akan terjadi akibat ketegangan antara lima pemain utama yakni Rusia, China, Korea Utara (Korut), Iran, dan AS.
Berikut sejumlah fakta dan skenario PD 3 bila benar-benar terjadi dikutip Sabtu (14/12/2024).
Petualangan yang Seru
Ilustrasi berpetualang bersama teman-teman/Foto: pexels.com/toulouse
Apakah kamu suka pergi berpetualang atau traveling bersama temanmu? Jika kamu sendiri adalah elemen udara, kamu pasti akan sangat cocok berpetualang dengan sesama elemen udara.
Seperti sifat udara yang bebas, zodiak dengan elemen udara sangat suka traveling dengan menjelajah tempat-tempat yang belum pernah didatangi. Elemen udara memiliki energi yang kuat untuk sebuah petualangan seru, sehingga saat ketiga zodiak elemen udara ini berkumpul mereka akan menciptakan kenangan seru dengan petualangan traveling yang menyenangkan.
Persahabatan yang Kuat
Ilustrasi persahabatan yang kuat/Foto: pexels.com/elly-fairytale
Persahabatan antar elemen udara merupakan persahabatan yang kuat. Hal ini dikarenakan satu rasa yang mereka miliki. Mungkin terkadang terjadi pertengkaran di antara mereka, tapi dalam hati mereka tidak bisa jauh satu sama lain.
Sehingga cepat atau lambat mereka akan bersatu kembali. Tentunya mereka akan saling tolong menolong tanpa harus memohon terlebih dahulu, karena mereka tidak akan rela jika sahabatnya sedang berada dalam kesulitan.
Buat kamu yang berzodiak elemen udara, apakah teman dekatmu juga merupakan elemen udara? Jika iya, kamu patut bersyukur karena tidak ada yang lebih seru dari petualangan bersama elemen udara.
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pasar bull kripto diperkirakan akan terus berlanjut hingga 2025, di mana perusahaan manajemen investasi terkemuka, VanEck, telah hadirkan 10 prediksi kripto yang berani dan mengejutkan untuk ruang aset digital ini di tahun depan yang hanya kurang dari sebulan lagi.
Selalu memiliki rasa benci pada orang lain
Tanpa disadari, ketika orangtua terlalu sering membandingkan anaknya dengan orang lain, anak mungkin diam-diam mulai membenci orang tersebut. Hal ini akan menyebabkan anak memiliki perilaku agresif, kecenderungan berkelahi, bahkan saling memukul.
Secara tersirat, orangtua juga akan menyampaikan pesan bahwa anak yang memiiki prestasi lebih baik akan lebih disukai dan dicintai. Akibatnya, anak mungkin mulai meremehkan dirinya sendiri.
Orangtua tak boleh lupa bahwa efek negatif dari membandingkan anak dengan orang lain bisa menjadi masalah seumur hidup bagi anak-anak mereka. Setiap anak unik dengan caranya sendiri, orangtua harus menyadari hal ini dengan menerima, mendorong, dan memelihara karakteristik, dan bakat individu setiap anak.
*Penulis: Chrisstella Efivania.
Bagaimana Perang Dunia 3 Bisa Mulai?
Setiap konflik besar dapat dipicu karena ketegangan regional atas sejumlah topik yang menjadi titik api, yang paling utama adalah kekhawatiran bahwa China pada akhirnya akan melakukan invasi ke Taiwan, Rusia dapat memperluas ambisinya di luar Ukraina, atau bahwa Korea Utara atau Iran memulai konflik dengan pesaing regional.
Anderson menyoroti negara-negara Baltik atau Polandia sebagai titik api potensial yang dapat dipicu pertentangan Rusia dengan NATO. Hal ini pun dapat secara efektif memperpanjang konflik Ukraina sekaligus memperluas cakupannya menjadi perang 'panas' global yang sesungguhnya.
Sementara Timur Tengah telah mengalami kekacauan yang jauh lebih besar terkait Israel dan milisi Palestina Hamas dan perang di Suriah, Anderson tetap waspada bahwa tindakan Israel dapat menyebabkan konflik regional yang lebih luas.
"Saya tidak berpikir Israel akan sembrono itu," kata Anderson. "Saya pikir mereka benar-benar dibenarkan dalam menanggapi serangan rudal Iran seperti yang mereka lakukan di luar itu, saya tidak melihat bahaya besar dalam kasus khusus itu."
"Demikian pula, di Indo Pasifik, saya pikir para pemimpin di Taipei cukup cerdik untuk tidak melakukan sesuatu seperti tiba-tiba mendeklarasikan kemerdekaan mereka, yang akan menjadi garis merah bagi China," tambahnya.
Montgomery, pensiunan laksamana muda, setuju bahwa Rusia akan menjadi pemicu yang paling mungkin untuk perang yang lebih luas. Ia mencatat bahwa Moskow memiliki andil dalam konflik yang lebih kecil di negara-negara seperti Georgia dan Serbia.
"Dia (Presiden Rusia Vladimir Putin) telah mendorong batas dengan Serbia dan Bosnia dan Republik Srpska (bagian Serbia dari Bosnia), mendorong keras untuk konflik di sana," kata Montgomery.
"Dia juga menekan keras Georgia dan menekan partai yang berkuasa di Georgia untuk melepaskan semakin banyak identitas UE-nya, sampai pada titik di mana dalam minggu terakhir, mereka telah mengumumkan bahwa mereka tidak lagi mengejar UE selama empat tahun lagi," jelasnya.
Montgomery kemudian menyebut Iran sebagai titik nyala kedua yang paling mungkin, dengan mengutip berbagai kelompok proksi dan kelompok militan yang dipersenjatai Iran, seperti Hamas, Hizbullah, dan Houthi, selain keinginan baru Teheran untuk melakukan serangan langsung terhadap Israel.